Malam sudah pekat, angin dari laut Hindia berhembus dingin. Dua-tiga anjing tak henti-hentinya menggonggong, seakan malam hanya menjadi milik mereka. Sekawanan kucing pun begitu, berlari tak menentu arah, sinar matanya gagah. Tepat saat itu aku menjerit seperti karasukan saja. Huh... rezim buduk Nyanmar semakin menggila merampas hak-hak tanah airku. Senyum sinis ju…
Read more »Sebelumnya kami memohon maaf karena telah lancang melangkahi senior-senor kami sendiri. Kami merasa kalau merekalah yang lebih berhak sebenarnya menulis tentang ini. Tapi di suatu hari, penghujung tahun 2010 sebuah pesan singkat masuk. Adik kami sekaligus guru kami, Adhia Rizki Ananda meminta sebuah tulisan tentang sejarah lahirnya bengkel tulis. Pada posis…
Read more »Reformasi masyarakat Mesir sedikit banyak telah kami abadikan dalam wujud tulisan sederhana. Kebosanan berdiam diri di rumah yang melanda membuat kami harus mencari angin segar di luar, itu tejadi sebelum gejolak besar menimpa negeri seribu menara. Kami rasa Ini adalah momentum besar untuk mendapatkan banyak ide tulisan. Ini tentang sejarah yang tak boleh dilewatkan …
Read more »Selamat datang di negeri Darussalam, dalam diam aku memekik sore itu. Hujan deras baru saja berhenti di Kopelma. Meninggalkan gerimis kecil membasahi tubuh-tubuh para pencari ilmu di dua kampus jantong hate rakyat Aceh. Sudah 6 bulan aku berstatus mahasiswa. Sebuah status yang sangat ma’ruf lagi istimewa, begitu pak Thalib menjelaskannya di mesjid Fathun Qarib. N…
Read more »